This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 05 April 2015

DERMAGA API

Semburat awan berwarna lembayung melukiskan petang yang mempesona, pantulan cahaya merah jingga terlihat berkilau keemasan. Permukaan air seperti menjilat lidah api yang membara dengan riak halus air muara. Sesekali perahu nelayan melintas membuat siluet dengan garis yang memisahkan barat dan timur. Aku menyebutnya dermaga Api. Sungguh sangat indah, Kian terasa sempurna andai engkau disisiku saat ini.
Aku diam, serupa cahaya di ujung senja yang mengantarkan penguasa siang kembali ke peraduan, wajahmu remang kupandang, sesekali menghilang ketika matahari terhalang segerombol mamalia yang dapat terbang dengan mengembangkan kedua kaki depan  menjadi sayap. Senja membawa lamunanku pada rasa sesak yang masih mekar menjalar didada, tatkala menilisik sebuah nama yang begitu aku puja. Senja yang mengantarkan aku pada impian yang tak pernah layu, sekalipun kelopak-kelopak penuh harapan itu telah engkau hancurkan tadi malam, menyisakan tetesan-tetesan pati yang mengental menjadi rasa yang tak terelakkan.
Senja semakin menjauh, dan aku masih diam terpaku ditempatku mengasah sajak, mencoba menggali tentang sebidang hatiku yang rapuh, hati yang mengepak diantara sayap yang retak. Dan sekian Kilo Meter dari tempat kuberdiri ini Engkau tahu aku sedang berada diperahu. Melaut entah kemana hendak berlabuh, selalu mencoba pergi tapi tak tahu apa yang dicari. Pengembara tanpa tujuan.
Dermaga Api, kutitipkan sebuah pesan padanya, mintalah ia mengambil satu diantara seribu nyanyian, mudah-mudahan ia bisa memeliharanya,  seseorang yang ia impikan dapat  mengantikan sesosok bayang samar tanpa wujud kepastian seperti diriku. Dan diantara berlalunya senja, doakan kepergianku.


 Tanjung Api-Api 26 Ramadhan 1435 H