Jumat, 27 Februari 2015

Tahun Tahun Yang Hilang

Kita bebas menentukan jalan hidup yang akan kita lalui. Ada begitu banyak pilihan untuk mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan haqiqi sulit dicari. Tapi itu tidak berarti kita memilih yang lebih mudah untuk didapati. Karena kebahagiaan sesaat akan menjebakmu dalam situasi yang sulit. Bukan kebahagiaan namanya jika sekejap mata ia berpaling, meninggalkanmu tak berdaya. Menangislah ! karena dahaga yang kau reguk dari manisnya dunia akan meninggalkan goresan luka yang teramat perih....
Jadi ini maumu ??? inikah yang engkau kehendaki ???
Aku menggelengkan kepala, lalu tertunduk malu, sadar akan kebodohan yang telah kuperbuat, pantas saja orang-orang disekitarku mulai gerah dengan tingkah lakuku.
Kini aku kian tersudut, terhempas kedalam lubang hitam penuh derita. Buliran air mata mulai membasahi pipiku. Berbagai hal-hal buruk melintas dalam fikiranku, malam yang sunyi seakan bersimpatik padaku, perlahan sunyinya membalut lukaku yang kian memburuk...
Aku sekarat,  aku terlelap...
Dalam lelap tidurku, aku bermimpi... aku sedang berjalan diatas pasir disebuah pantai, sendirian. Sesuatu mengatakan padaku untuk menengok tepat dibelakangku dan aku melihat ada dua pasang jejak telapak kaki di atas pasir. Aku tiba-tiba menyadari, bahwa tuhan berjalan disampingku, akupun dipenuhi kegembiraan, namun.. ketika kumelihat alur jejak kaki itu lebih jauh kebelakang, aku melihat beberapa tempatdimana hanya ada sepasang jejak telapak kaki, aku bersedih dan berkata “tuhan..terima kasih karena bersamaku saat ini, tetapi aku mengerti bahwa kadang-kadang pada masa lalu, aku hanya berjalan sendiri, engkau tidak bersamaku, pada masa lalu, ketika aku dihadapkan dengan keputusan-keputusan besar kehidupan dan aku sangat mebutuhkanMu,  aku hanya melihat sepasang jejak telapak kaki”. Kemudian...sebuah suara lembut dan menyenangkan berkata.. memang hanya ada sepasang jejak telapak kaki disana, bukan tidak ada, karena itu berarti aku sedang menggendongmu, aku sesalu bersamamu, dulu, sekarang dan sampai kapanpun.
Aku terjaga,..mimpiku hanya sejenak
Tapi...rasanya aku baru terjaga dari tidur yang sangat panjang, aku bangkit dengan ketakutan yang luar biasa, janji-janji manis dari mimpi yang sempurna ternyata hanya membuatku ingin tertidur kembali. Tidak..aku tidak ingin terbuai dan kembali hanyut, aku bangkit dengan sebuah tekad, sejak saat ini, saat malam begitu sulit dilewati, malam yang memprtemukanku pada kegelisahan, kuikrarkan janjiku dalam kesucian, bersujud memohon ampunMu, kupinta pintu maafMu.
 Tuhan....
Gantikanlah kesedihan ini dengan kesenangan, Jadikanlah kesedihan ini awal kebahagiaan, dan sirnakanlah rasa takut ini menjadi tentram.
Tuhan....
Dinginkanlah panasnya qalbu ini dengan salju keyakinan, padamkah bara didalam jiwa yang ini dengan air keimanan.
Tuhan... anugerahkanlah pada mata yang enggan terpejam ini rasa kantuk yang menenteramkan, tuangkan dalam jiwa yang bergolak ini, kedamaian
Tuhan...
Tunjukkanlah pandangan yang kebingungan ini kepada cahayaMu, sirnakanlah rasa sedih dan duka ini serta usirlah kegundahan dari jiwaku ini.
Aku berlindung padaMu dari setiap rasa takut yang mendera, hanya padaMu tuhan, tempatku bersandar, hanya ppdaMu aku memohon pertolongan dan hanya dariMulah semua pertolongan.
Ya Tuhanku... aku telah dzalim pada diriku sendiri, maka ampunilah aku dan jika engkau tidak berkenan, maka celakalah aku.
Kini aku bukan lagi pecandu.



0 komentar:

Posting Komentar