This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 27 Februari 2015

Tahun Tahun Yang Hilang

Kita bebas menentukan jalan hidup yang akan kita lalui. Ada begitu banyak pilihan untuk mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan haqiqi sulit dicari. Tapi itu tidak berarti kita memilih yang lebih mudah untuk didapati. Karena kebahagiaan sesaat akan menjebakmu dalam situasi yang sulit. Bukan kebahagiaan namanya jika sekejap mata ia berpaling, meninggalkanmu tak berdaya. Menangislah ! karena dahaga yang kau reguk dari manisnya dunia akan meninggalkan goresan luka yang teramat perih....
Jadi ini maumu ??? inikah yang engkau kehendaki ???
Aku menggelengkan kepala, lalu tertunduk malu, sadar akan kebodohan yang telah kuperbuat, pantas saja orang-orang disekitarku mulai gerah dengan tingkah lakuku.
Kini aku kian tersudut, terhempas kedalam lubang hitam penuh derita. Buliran air mata mulai membasahi pipiku. Berbagai hal-hal buruk melintas dalam fikiranku, malam yang sunyi seakan bersimpatik padaku, perlahan sunyinya membalut lukaku yang kian memburuk...
Aku sekarat,  aku terlelap...
Dalam lelap tidurku, aku bermimpi... aku sedang berjalan diatas pasir disebuah pantai, sendirian. Sesuatu mengatakan padaku untuk menengok tepat dibelakangku dan aku melihat ada dua pasang jejak telapak kaki di atas pasir. Aku tiba-tiba menyadari, bahwa tuhan berjalan disampingku, akupun dipenuhi kegembiraan, namun.. ketika kumelihat alur jejak kaki itu lebih jauh kebelakang, aku melihat beberapa tempatdimana hanya ada sepasang jejak telapak kaki, aku bersedih dan berkata “tuhan..terima kasih karena bersamaku saat ini, tetapi aku mengerti bahwa kadang-kadang pada masa lalu, aku hanya berjalan sendiri, engkau tidak bersamaku, pada masa lalu, ketika aku dihadapkan dengan keputusan-keputusan besar kehidupan dan aku sangat mebutuhkanMu,  aku hanya melihat sepasang jejak telapak kaki”. Kemudian...sebuah suara lembut dan menyenangkan berkata.. memang hanya ada sepasang jejak telapak kaki disana, bukan tidak ada, karena itu berarti aku sedang menggendongmu, aku sesalu bersamamu, dulu, sekarang dan sampai kapanpun.
Aku terjaga,..mimpiku hanya sejenak
Tapi...rasanya aku baru terjaga dari tidur yang sangat panjang, aku bangkit dengan ketakutan yang luar biasa, janji-janji manis dari mimpi yang sempurna ternyata hanya membuatku ingin tertidur kembali. Tidak..aku tidak ingin terbuai dan kembali hanyut, aku bangkit dengan sebuah tekad, sejak saat ini, saat malam begitu sulit dilewati, malam yang memprtemukanku pada kegelisahan, kuikrarkan janjiku dalam kesucian, bersujud memohon ampunMu, kupinta pintu maafMu.
 Tuhan....
Gantikanlah kesedihan ini dengan kesenangan, Jadikanlah kesedihan ini awal kebahagiaan, dan sirnakanlah rasa takut ini menjadi tentram.
Tuhan....
Dinginkanlah panasnya qalbu ini dengan salju keyakinan, padamkah bara didalam jiwa yang ini dengan air keimanan.
Tuhan... anugerahkanlah pada mata yang enggan terpejam ini rasa kantuk yang menenteramkan, tuangkan dalam jiwa yang bergolak ini, kedamaian
Tuhan...
Tunjukkanlah pandangan yang kebingungan ini kepada cahayaMu, sirnakanlah rasa sedih dan duka ini serta usirlah kegundahan dari jiwaku ini.
Aku berlindung padaMu dari setiap rasa takut yang mendera, hanya padaMu tuhan, tempatku bersandar, hanya ppdaMu aku memohon pertolongan dan hanya dariMulah semua pertolongan.
Ya Tuhanku... aku telah dzalim pada diriku sendiri, maka ampunilah aku dan jika engkau tidak berkenan, maka celakalah aku.
Kini aku bukan lagi pecandu.



Rabu, 25 Februari 2015

Apakah Allah Mencintaiku ??

Pertanyaan ini berkecamuk dalam fikiranku beberapa minggu ini, dan merupakan pertanyaan yang ingin kutemukan jawaban secepatnya.
Aku teringat bahwa kecintaan Allah terhadap HambaNya bukan datang seenaknya saja, tapi karena sebab-sebab yang disebutkan oleh Allah dalam kitabnya.
Akupun mencoba untuk mentadabburi, memutar dan mencari file-file tentang hal itu yang terdapat dalam Alqur’an. Aku mulai mencari informasi-informasi dari Internet, bertanya dengan beberapa Ustadz, bercerita dengan orang-orang tua, melihat mencermati apa yang terjadi pada tanaman, mengamati berbagai fenomena alam serta berbagi kisah dengan orang-orang dekat. Apakah mereka termasuk kedalam golongan ciptaan Allah yang dicintaiNya. Aku mencoba membandingkan diriku dengan mereka, apa yang mereka miliki, apa saja yang sudah mereka capai dan bagaimana mereka mendapatkan kecintaan Allah.
Dan diantara pencarianku aku menemukan beberapa ayat Alqur’an, aku juga berusaha mengukur diriku terhadap ayat-ayat itu dengan harapan aku menemukan jawaban terhadap kegundahan ini, dan semoga saja aku termasuk golongan orang-orang yang dicintai Allah.
Pertama sekali, aku menemukan ayat Alqur’an yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa. Namun sayang... langsung bathinku berkata dengan jujur, aku tidak termasuk kedalam golongan ini, aku masih kalah dengan ustadz, teman-teman dan hal-hal yang aku amati seperti diatas.
Kedua, aku bertemu ayat yang menyatakan bahwa Allah mencintai orang yang sabar, dengan penuh pengakuan tulus bathinku langsung mengakui, teramat jauh diriku dari kelas bergengsi ini, betapa aku tidak mampu bersabar dalam mengahdapi segala hal, aku juga masih kalah dengan mereka.
Ketiga, aku menemukan ayat yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang yang bersungguh-sungguh dijalanNya. Bukan sok tawadhu’, bathinku langsung terkulai, mengakui betapa aku lebh banyak dikalahkan oleh rasa malas dari pada bersungguh-sungguh.
Keempat, aku menemukan ayat Alqur’an yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang yang berbuat baik. Bathinku tersenyum getir sambil merenung penuh insyaf, kebaikan apa yang pernah aku lakukan ? barangkali aku hanya bisa menerima kebaikan mereka, aku bagai benalu dihadapan mereka dan aku masih punya malu untuk mengaku-ngaku termasuk kedalam kelompok ini.
Disaat itu aku berhenti mencari, mencoba merenungi semua pencarianku jangan-jangan aku melewati sesuatu, sementara itu kegelisahanku semakin menjadi-menjadi, aku takut kalau-kalau aku tidak menemukan didalam diriku sifat yang membuat Allah cinta kepadaku. Aku mencoba untuk membuka lembaran amal apa saja yang pernah aku lakukan ? namun...jangankan mendatangkan keoptimisan, telingaku memerah sendiri, keringat dingin mulai bercucuran, aku langsung berusaha melupakannya. Aku malu pada diriku sendiri. Ternyata semuanya bercampur dengan kemalasan, kekurangan, cacat belum lagi itu semata-mata perbuatan dosa dan maksiat.
Lalu ketika aku akan mengakhiri perenunganku, tiba-tiba tanganku membalik mushaf Alqur’an yang ada dipangkuanku, saat itu mataku langsung tertuju pada potongan ayat yang berbunyi “innallaha yuhibbut tawwa biy na wa yuhibbu muthatah hiriin”  ......sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat, dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri (al-baqarah:222).
Seolah-olah aku merasa kalau ayat itu diturunkan kepadaku saat itu, untuk menghilangkan gundah dihatiku dan menimbulkan harapan bahwa Allah juga cinta kepadaku.
Air mata haru tak bisa terbendung lagi dari mataku, perasaan lembut menjalar dari hulu jantung sampai keseluruh pori-pori ditubuhku. Hatiku bergumam, ternyata aku juga dicintai Allah. Aku sampai terisak menahan haru. Akupun mulai melantukan kalimat istighfar :
Astaghfirullahal adzim, allazi la ila haillahuwal hayyul kayyum wa atuwbu ilaihi “aku minta ampun kepada Allah yang tiada tuhan selain dia, yang maha hidup dan maha mengatur dan aku bertaubat kepadaNya”
Aku betul-betul berharap, meskipun aku jauh dari empat kriteria sebelumnya, jangan sampai aku juga tersingkir dari kelompok orang yang terakhir ini. Orang yang bertaubat atas segala dosanya.

Ya Allah.... jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang mensucikan diri.

Senin, 23 Februari 2015

Renungan inspiratif "CINTA AYAH untuk PUTRI nya" untuk Kamu

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.

Lalu bagaimana dengan Ayah?Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….Tapi sadarkah kamu?Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja….Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu….Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”

Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..

Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…Ayah harus melepasmu di bandara.Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan….Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..Karena Ayah tahu……Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?Ayah menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…..Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:“Ya Allah, ya Tuhanku …..Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik….Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..

Ayah, Bapak, Papa atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal

















Kamis, 12 Februari 2015

Apakah hujan berbentuk benang atau butiran (15 Oktober 2009 pukul 20:02)

Ada yang menjawabnya seperti benang, karena ia melihatnya sebagai limpahan rahmat tanpa henti, atau penderitaan tak berakhir, ada yang menjawab ia berupa butiran karena tiap bulirnya menghakimi atau tiap bulirnya adalah nikmat yang banyak, butirnya membuat panik, resah atau justru lega.
Bagiku hujan adalah yang kedua, iya... karena hujan bisa berarti butiran berkah, nasib baik, nasib buruk, rasa sakit, rasa sayang dan kompleksitas lainnya, terlalu banyak perasaan yang dijatuhkan dari awan, terbang dan terhempas terlalu cepat tanpa manusia harus tahu bulir mana yang harus jadi miliknya, titik hujan mana yang dihadirkan buatnya, yang mana hujanmu ?

Bagian 1

Hari kemaren dan entah kapan semuanya akan berakhir, HUJAN... bulirmu adalah nasib buruk untukku, inilah HUJANku, engkau tenggelamkan 2 petak kesederhanaan yang aku miliki, Sudah tak lagi ramai keadaannya, mereka telah bercerai dari lubang yang kugali, Meski belum jauh mereka melanglang buana, memang belum apa-apa, bahkan telihat masih mengitari tepian lubang, tapi bukan dusta kawan, mereka sudah mninggalkan aku "si empunya"
Binatang airku, liukan siripmu seperti salam perpisahan dan ucapan selamat tinggal untukku, sinis,. Kau begitu elok jika air menenggelamkanmu, anggun tiada terkira, menawan dengan warna emasmu ketika engkau belum pergi dari lubang galianku, dan hari ini kau terlihat begitu angkuh, meski begitu.. Adalah kuasa takdir maka semua orang percaya engkau takkan berdaya dipenggorengan.
Tak ingatkah engkau perenang handal, bahwa perkara-perkara tak diundang selalu datang mengejutkan, aku kan sudah pernah mengguruimu, jika ingin kenyang perutmu, jangan pernah meninggalkan aku meski HUJAN meluapkan air tak wajar disekelilingmu, engkau tak mengenal alam yangg kau sebut kebebasan, buas dan ganas kawan,... disana.. banyak pemangsa menantimu, sudahlah.. betah-betah sajalah tinggal ditmpat yang memang kubuatkan untukmu ini, percayalah ! selalu akan kutaburkan pakan kesukaanmu, meski kadang kangkung, daun ubi dan berbagai jenis daun juga hadir di meja makanmu, tapi kulihat.. kau tak berpantang sedikitpun, tak heran, ampas kelapapun kau santap, dan tiap ikat daun yg kulempar takkan mninggalkan bekas meski hanya tulangnya saja, kalian begitu rakus bukan sekali menurutku, brkali-kali wajar anggapanku, meski begitu, takkan jadi soal bagiku, tak apalah, ini memang kewajibanku sebagai majikanmu. Sementara belum selesai khutbahku padamu, engkau tenggelam lalu timbul, berputar seperti pusaran air, serentak beriring-iringan, teratur dan yang lebih menghiburku, inilah babak yang paling kusuka jika mengunjungimu, sebenarnya aku tak pernah mengerti apa maksdmu melakukan itu semua, jelas sekali terlihat engkau tidak menderita berdiam ditempatku, kau seolah berkata iya dan akan mentaati kata-kataku.


Bagian II

HUJAN datang lagi, langit masih berusaha memuaskan dahaga tahah, sekarang.. Butiran-butiran itu semakin menggila, tidakkah engkau lihat.. Bumi sudah melimpah, segala tempat kosong sudah kau isi dengan air, Ditempat binatang airku hidup, kuperhatikan, kini air hampir melampaui batas keamanan untuk menetap, meluap begitu cepat, lebih cepat dari dugaan akan prasangka baikku terhadap peliharaanku, saat-saat inilah pengkhianatan akan selalu hadir untuk membantah kepercayaan, akan mnjadi suatu bukti, Apakah khutbahku ketika menyuapimu berlaku, sempurna tuk amalkan. Lalu entah yang memberi komando, entah darimana datangnya bermati gaya ala demonstran, meledak-ledak ingin didengar, provokator mulai bersiasat, alami dan begitu mempengaruhi, teman-temanku sehamparan dan secair air,. Tak usah kau hiraukan celotehnya tempo hari, ingatlah teman-teman ! Qita disuapi hingga waktu akan membuat kita menjadi besar, gagah dan berisi, akan datang masa dan waktunya kita semua ditukar dengan istilah seonggok kertas yang mereka sebut uang, itulah saatnya giliran kita yang memberi ia makan, mereka takkan mudah puas akan hal yang banyak, apalagi itu hanya secuil, kita tinggalkan saja tempat ini, diluar sana air telah menjadi luas, jalinan nilon-nilon kasar ini tak lagi jadi penghalang buat kita, lalu tanpa fikir-fikir lagi "karena fikir tak diciptakan untuk mereka" tiada isyarat tapi mereka mulai berhamburan, tak ada antrian panjang yang melelahkan akhirnya binatang-binatang air itu menemukan pelarian yang sempurna, dibawah kandang ayam, selokan, tumpukan sampah, semak belukar,. Tempat yang beberapa hari lalu masih berdebu, tapi karena curah HUJAN sekaliber gempa diatas 7 SR terus menghantam tiada henti, menghendaki basah demana-mana.

Bagian III

Aku yang tak menduga HUJAN akan begitu beringasnya mengantarkan air menggenangi semua tempat yang lebih tnggi dari awal datangnya terus dan terus, Hingga akan berhenti pada titik kehendak penciptanya. Aku hanya duduk jongkok sambil menopang kedua dagu diatas spitank belakang rumah, tak jauh dari lubang galianku. Akhirnya mereka lolos, lepas sudah harapanku.


Bagian IV

HUJAN,,, inilah butiran-butiran nasib buruk untukku, padahal baru beberapa hari ini butiran-butianmu membahagiakanku, begitu cepat berkah berubah menjadi musibah, dan tak perlu kusesali, HUJAN telah membawa banjir, banjir telah meloloskan binatang-binatang airku, tiada salah dan cela untukmu, kebebasanmu telah membawaku kepada nasib buruk dan nasib buruk akan selalu mengajarkan bahwa ujian takkan datang diluar kemampuan seseorang, selalu didalam batas, terima kasih ya rabb yang telah menciptakan HUJAN, binatang air, ujian, pelajaran dan begitu banyak keutamaan yang bisa kupahami, kini kusadari.. Semuanya bukan lagi rizkiku, Ampuni ketamakan yang menjauhkan hamba dari rasa syukur, hamba hanya merencanakan sesuatu terjadi.. Engkau juga punya rencana dan dapat kupastikan, apapun yang terjadi, baik, buruk Sudah pasti itu rencanaMU.

https://www.facebook.com/notes/novra-dinata/apkah-hjan-brbntuk-benang-atw-butiran/156151144652