This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 22 Desember 2015

pulang 22 desember 2014

dua tahun setelah kuputuskan untuk menjauh, hari ini akhirnya kuputuskan untuk mendekat.  banyak yang didapat banyak juga yang hilang. dari hasil hitungan cepat yang saya himpun secara keseluruhan hasil yang kudapat adalah minus. harap-harap untuk mengejar mimpi tak tahunya tertinggal mimpi, menjauh dari mimpi....
but i think i gate so many experience, many people... i see, i hear, bahwa setiap perjalanan membawa cerita. ia mengajarkanku tentang sari pati hidup.
kini kuharus memulai lagi cerita baru yang aku pilih sendiri, menghitung harapan kembali, merangkai cita-cita yang belum terwujud. kini aku maju, dengan berjalan mundur....

Sabtu, 17 Oktober 2015

Negeri Serumpun Sebalai

Deru suara angin yang masuk melalui kaca jendela mobil yang aku tumpangi menghentikan cucuran keringat yang membasahi wajahku. Setelah hampir kurang lebih 3 jam perjalanan darat, dan 3 jam perjalanan laut akhirnya tak lama lagi aku akan sampai di kota tujuanku. Kepala ku terasa agak berat, mungkin ini pengaruh naik kapal tadi, memang ada sedikit kendala saat kapal berlayar menyusuri sungai musi lalu melintasi selat Bangka, gelombang laut agak tinggi, dari informasi yang kudapat dari penumpang kapal yang lain, biasanya jalur penyeberangan kapal di selat Bangka akan menemui kendala saat memasuki pertengahan bulan November hingga pertengahan bulan februari. Tapi alam bisa saja berubah sesuai kehendak penciptaNya, meski ini baru memasuki pertengahan bulan oktober gelombang tinggi sudah terjadi.


Ini bukan pertama kalinya aku naik kapal, tapi ini kapal terbesar pertama yang pernah aku naiki, dikampung  aku hanya naik sampan kecil saat mandi di sungai atau menaiki perahu nelayan yang sedikit lebih besar dari sampan, itupun saat perahu-perahu itu sedang parkir di pinggir pantai, tidak saat sedang melaut. Dan saat  aku telah berada di atas kapal laut yang menurut ku sangat besar dengan keadaan laut yang kurang bersahabat. Telapak kakiku berkeringat dingin tatkala beberapa kali kulihat percikan gelombang laut menghantam kaca kapal, mesin kapal mati, ini pasti karna hantaman gelombang, lambung kapal berderit-derit, habislah riwayatku, bathin ku dalam hati, padahal mesin kapal sengaja dimatikan oleh awak kapal, agar kapal bisa mengikuti alur gelombang yang datang itupun kudengar dari pembicaraan para penumpang yang saling bercerita saat sudah turun di pelabuhan, kufikir, tujuanku untuk merantau ke Bangka akan kandas di hantam dahsyatnya gelombang laut di selat Bangka. Barangakali tuhan memberikanku kesempatan untuk melihat sebuah gapura besar bertuliskan “selamat datang dikota pangkal pinang” Negeri Serumpun Sebalai.

Rabu, 14 Oktober 2015

MAJU DENGAN BERJALAN MUNDUR

Hari ini adalah tanggal 1 Muharram 1437 H, bertepatan dengan tanggal 14 Oktober 2015. Hari dimana 2 tahun lalu tanggal 14 Oktober 2013 untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Bumi Serumpun Sebalai “PangkalPinang”, Pulau Bangka yang menurut sejarahnya, tempat orang2 mengantungkan hidupnya dengan menambang Timah, Surganya Timah, mungkin dulu Tuhan menciptakan negeri ini dengan mencampakkan biang Timah hingga jadilah ia sebuah pulau dengan kekayaan sumber daya alam timah yang melimpah ruah. Kalau dikumpulkan dari zaman ke zaman, hasil timah yang didapat mungkin  bisa untuk membangun jalan dari timah, sarana dan prasarana serta infrastruktur dari bahan timah karna begitu banyaknya hasil timah si negeri ini. Sepanjang perjalanan dari pelabuhan mentok menuju kota pangkal pinang saya sedikit bangga melihat jalan Aspal yg cukup mulus, berbeda sekali dengan jalan yang ada di kampong saya, di sumatera, perjalanan sangat lambat bukan karena macet tapi karna jalan yg  berlubang, sangat jauh bebeda. Pulau ini jalan nya bagus fikir saya, mudah-mudahan apa yg ingin saya capai dinegeri  ini bisa dilalui dengan mudah seperti laju mobil travel Express Bahari yang saya tumpangi ini. Sewaktu dlam perjalanan saya sempat bercerita dengan supirnya kalau selain timah Bangka juga penghasil sahang atau lada dengan kualitas terbaik. Saya jadi teringan waktu masih SD dulu, dalam pelajaran geografi bahwa pulau Bangka merupakan penghasil lada terbesar di Indonesia, kualitasnya baik, merupakan salah satu komoditi yang di ekspor ke luar negeri. Timah dan sahang adalah primadona di pulau ini, motor penggerak perekonomian yang sangat di banggakan oleh orang-orang pulau ini.
Tapi,.. bukan semua itu yang menjadi tujuan saya memutuskan untuk memilih Bangka sebagai tempat ku merantau, bukan karena ingin menjadi pengusaha timah atau menggantungkan hidup dari sahang. Aku kesini untuk sebuah kebebasan, iya.. aku ingin berdiri dengan kaki ku sendiri. Dikampung, mungkin pengahargaan mudah didapati, kesejahteraan mudah diraih, atau segala jenis kemudahan sangat mungkin di genggam, tapi masih ada ketidakpuasan yang begitu nyata dildalam diriku. Semua itu bukan murni karena keberhasilan pribadiku, bukan pencapaian maksimal dari setiap usahaku, barangkali masih ada dalam setiap kemujuran yang aku dapati itu bersumber dari nama besar orang tuaku. Atau pengaruh nenek moyang ku. Karena aku paling antipati dengan hal yang berkenaan dengan diriku dikait-kaitkan dengan orang tua dan saudara-saudarku. Dan paling merasa tidak ingin apabila dikatakan orang engkau anak si ini, kau cucu si ini. Jadi dengan embel2 yang melekat pada diriku aku diberi kemudahan oleh orang – orang yang terkait denganku.  Oleh karena itu kulepaskan semua yang pernah saya raih, semua yang membuatku sudah merasa menjadi laki2 sejati. Pekerjaan, investasi, pengahargaan, keluarga, orang tua, dan cinta.

KALENDER BRI TH 2013

Kini… dua tahun sudah berlalu. Apa yang aku dapat ?????  TO BE CONTINUED..

Minggu, 05 April 2015

DERMAGA API

Semburat awan berwarna lembayung melukiskan petang yang mempesona, pantulan cahaya merah jingga terlihat berkilau keemasan. Permukaan air seperti menjilat lidah api yang membara dengan riak halus air muara. Sesekali perahu nelayan melintas membuat siluet dengan garis yang memisahkan barat dan timur. Aku menyebutnya dermaga Api. Sungguh sangat indah, Kian terasa sempurna andai engkau disisiku saat ini.
Aku diam, serupa cahaya di ujung senja yang mengantarkan penguasa siang kembali ke peraduan, wajahmu remang kupandang, sesekali menghilang ketika matahari terhalang segerombol mamalia yang dapat terbang dengan mengembangkan kedua kaki depan  menjadi sayap. Senja membawa lamunanku pada rasa sesak yang masih mekar menjalar didada, tatkala menilisik sebuah nama yang begitu aku puja. Senja yang mengantarkan aku pada impian yang tak pernah layu, sekalipun kelopak-kelopak penuh harapan itu telah engkau hancurkan tadi malam, menyisakan tetesan-tetesan pati yang mengental menjadi rasa yang tak terelakkan.
Senja semakin menjauh, dan aku masih diam terpaku ditempatku mengasah sajak, mencoba menggali tentang sebidang hatiku yang rapuh, hati yang mengepak diantara sayap yang retak. Dan sekian Kilo Meter dari tempat kuberdiri ini Engkau tahu aku sedang berada diperahu. Melaut entah kemana hendak berlabuh, selalu mencoba pergi tapi tak tahu apa yang dicari. Pengembara tanpa tujuan.
Dermaga Api, kutitipkan sebuah pesan padanya, mintalah ia mengambil satu diantara seribu nyanyian, mudah-mudahan ia bisa memeliharanya,  seseorang yang ia impikan dapat  mengantikan sesosok bayang samar tanpa wujud kepastian seperti diriku. Dan diantara berlalunya senja, doakan kepergianku.


 Tanjung Api-Api 26 Ramadhan 1435 H

Jumat, 27 Februari 2015

Tahun Tahun Yang Hilang

Kita bebas menentukan jalan hidup yang akan kita lalui. Ada begitu banyak pilihan untuk mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan haqiqi sulit dicari. Tapi itu tidak berarti kita memilih yang lebih mudah untuk didapati. Karena kebahagiaan sesaat akan menjebakmu dalam situasi yang sulit. Bukan kebahagiaan namanya jika sekejap mata ia berpaling, meninggalkanmu tak berdaya. Menangislah ! karena dahaga yang kau reguk dari manisnya dunia akan meninggalkan goresan luka yang teramat perih....
Jadi ini maumu ??? inikah yang engkau kehendaki ???
Aku menggelengkan kepala, lalu tertunduk malu, sadar akan kebodohan yang telah kuperbuat, pantas saja orang-orang disekitarku mulai gerah dengan tingkah lakuku.
Kini aku kian tersudut, terhempas kedalam lubang hitam penuh derita. Buliran air mata mulai membasahi pipiku. Berbagai hal-hal buruk melintas dalam fikiranku, malam yang sunyi seakan bersimpatik padaku, perlahan sunyinya membalut lukaku yang kian memburuk...
Aku sekarat,  aku terlelap...
Dalam lelap tidurku, aku bermimpi... aku sedang berjalan diatas pasir disebuah pantai, sendirian. Sesuatu mengatakan padaku untuk menengok tepat dibelakangku dan aku melihat ada dua pasang jejak telapak kaki di atas pasir. Aku tiba-tiba menyadari, bahwa tuhan berjalan disampingku, akupun dipenuhi kegembiraan, namun.. ketika kumelihat alur jejak kaki itu lebih jauh kebelakang, aku melihat beberapa tempatdimana hanya ada sepasang jejak telapak kaki, aku bersedih dan berkata “tuhan..terima kasih karena bersamaku saat ini, tetapi aku mengerti bahwa kadang-kadang pada masa lalu, aku hanya berjalan sendiri, engkau tidak bersamaku, pada masa lalu, ketika aku dihadapkan dengan keputusan-keputusan besar kehidupan dan aku sangat mebutuhkanMu,  aku hanya melihat sepasang jejak telapak kaki”. Kemudian...sebuah suara lembut dan menyenangkan berkata.. memang hanya ada sepasang jejak telapak kaki disana, bukan tidak ada, karena itu berarti aku sedang menggendongmu, aku sesalu bersamamu, dulu, sekarang dan sampai kapanpun.
Aku terjaga,..mimpiku hanya sejenak
Tapi...rasanya aku baru terjaga dari tidur yang sangat panjang, aku bangkit dengan ketakutan yang luar biasa, janji-janji manis dari mimpi yang sempurna ternyata hanya membuatku ingin tertidur kembali. Tidak..aku tidak ingin terbuai dan kembali hanyut, aku bangkit dengan sebuah tekad, sejak saat ini, saat malam begitu sulit dilewati, malam yang memprtemukanku pada kegelisahan, kuikrarkan janjiku dalam kesucian, bersujud memohon ampunMu, kupinta pintu maafMu.
 Tuhan....
Gantikanlah kesedihan ini dengan kesenangan, Jadikanlah kesedihan ini awal kebahagiaan, dan sirnakanlah rasa takut ini menjadi tentram.
Tuhan....
Dinginkanlah panasnya qalbu ini dengan salju keyakinan, padamkah bara didalam jiwa yang ini dengan air keimanan.
Tuhan... anugerahkanlah pada mata yang enggan terpejam ini rasa kantuk yang menenteramkan, tuangkan dalam jiwa yang bergolak ini, kedamaian
Tuhan...
Tunjukkanlah pandangan yang kebingungan ini kepada cahayaMu, sirnakanlah rasa sedih dan duka ini serta usirlah kegundahan dari jiwaku ini.
Aku berlindung padaMu dari setiap rasa takut yang mendera, hanya padaMu tuhan, tempatku bersandar, hanya ppdaMu aku memohon pertolongan dan hanya dariMulah semua pertolongan.
Ya Tuhanku... aku telah dzalim pada diriku sendiri, maka ampunilah aku dan jika engkau tidak berkenan, maka celakalah aku.
Kini aku bukan lagi pecandu.



Rabu, 25 Februari 2015

Apakah Allah Mencintaiku ??

Pertanyaan ini berkecamuk dalam fikiranku beberapa minggu ini, dan merupakan pertanyaan yang ingin kutemukan jawaban secepatnya.
Aku teringat bahwa kecintaan Allah terhadap HambaNya bukan datang seenaknya saja, tapi karena sebab-sebab yang disebutkan oleh Allah dalam kitabnya.
Akupun mencoba untuk mentadabburi, memutar dan mencari file-file tentang hal itu yang terdapat dalam Alqur’an. Aku mulai mencari informasi-informasi dari Internet, bertanya dengan beberapa Ustadz, bercerita dengan orang-orang tua, melihat mencermati apa yang terjadi pada tanaman, mengamati berbagai fenomena alam serta berbagi kisah dengan orang-orang dekat. Apakah mereka termasuk kedalam golongan ciptaan Allah yang dicintaiNya. Aku mencoba membandingkan diriku dengan mereka, apa yang mereka miliki, apa saja yang sudah mereka capai dan bagaimana mereka mendapatkan kecintaan Allah.
Dan diantara pencarianku aku menemukan beberapa ayat Alqur’an, aku juga berusaha mengukur diriku terhadap ayat-ayat itu dengan harapan aku menemukan jawaban terhadap kegundahan ini, dan semoga saja aku termasuk golongan orang-orang yang dicintai Allah.
Pertama sekali, aku menemukan ayat Alqur’an yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa. Namun sayang... langsung bathinku berkata dengan jujur, aku tidak termasuk kedalam golongan ini, aku masih kalah dengan ustadz, teman-teman dan hal-hal yang aku amati seperti diatas.
Kedua, aku bertemu ayat yang menyatakan bahwa Allah mencintai orang yang sabar, dengan penuh pengakuan tulus bathinku langsung mengakui, teramat jauh diriku dari kelas bergengsi ini, betapa aku tidak mampu bersabar dalam mengahdapi segala hal, aku juga masih kalah dengan mereka.
Ketiga, aku menemukan ayat yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang yang bersungguh-sungguh dijalanNya. Bukan sok tawadhu’, bathinku langsung terkulai, mengakui betapa aku lebh banyak dikalahkan oleh rasa malas dari pada bersungguh-sungguh.
Keempat, aku menemukan ayat Alqur’an yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang yang berbuat baik. Bathinku tersenyum getir sambil merenung penuh insyaf, kebaikan apa yang pernah aku lakukan ? barangkali aku hanya bisa menerima kebaikan mereka, aku bagai benalu dihadapan mereka dan aku masih punya malu untuk mengaku-ngaku termasuk kedalam kelompok ini.
Disaat itu aku berhenti mencari, mencoba merenungi semua pencarianku jangan-jangan aku melewati sesuatu, sementara itu kegelisahanku semakin menjadi-menjadi, aku takut kalau-kalau aku tidak menemukan didalam diriku sifat yang membuat Allah cinta kepadaku. Aku mencoba untuk membuka lembaran amal apa saja yang pernah aku lakukan ? namun...jangankan mendatangkan keoptimisan, telingaku memerah sendiri, keringat dingin mulai bercucuran, aku langsung berusaha melupakannya. Aku malu pada diriku sendiri. Ternyata semuanya bercampur dengan kemalasan, kekurangan, cacat belum lagi itu semata-mata perbuatan dosa dan maksiat.
Lalu ketika aku akan mengakhiri perenunganku, tiba-tiba tanganku membalik mushaf Alqur’an yang ada dipangkuanku, saat itu mataku langsung tertuju pada potongan ayat yang berbunyi “innallaha yuhibbut tawwa biy na wa yuhibbu muthatah hiriin”  ......sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat, dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri (al-baqarah:222).
Seolah-olah aku merasa kalau ayat itu diturunkan kepadaku saat itu, untuk menghilangkan gundah dihatiku dan menimbulkan harapan bahwa Allah juga cinta kepadaku.
Air mata haru tak bisa terbendung lagi dari mataku, perasaan lembut menjalar dari hulu jantung sampai keseluruh pori-pori ditubuhku. Hatiku bergumam, ternyata aku juga dicintai Allah. Aku sampai terisak menahan haru. Akupun mulai melantukan kalimat istighfar :
Astaghfirullahal adzim, allazi la ila haillahuwal hayyul kayyum wa atuwbu ilaihi “aku minta ampun kepada Allah yang tiada tuhan selain dia, yang maha hidup dan maha mengatur dan aku bertaubat kepadaNya”
Aku betul-betul berharap, meskipun aku jauh dari empat kriteria sebelumnya, jangan sampai aku juga tersingkir dari kelompok orang yang terakhir ini. Orang yang bertaubat atas segala dosanya.

Ya Allah.... jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang mensucikan diri.

Senin, 23 Februari 2015

Renungan inspiratif "CINTA AYAH untuk PUTRI nya" untuk Kamu

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.

Lalu bagaimana dengan Ayah?Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….Tapi sadarkah kamu?Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja….Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu….Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”

Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..

Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…Ayah harus melepasmu di bandara.Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan….Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..Karena Ayah tahu……Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?Ayah menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…..Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:“Ya Allah, ya Tuhanku …..Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik….Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..

Ayah, Bapak, Papa atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal