Rabu, 25 Februari 2015

Apakah Allah Mencintaiku ??

Pertanyaan ini berkecamuk dalam fikiranku beberapa minggu ini, dan merupakan pertanyaan yang ingin kutemukan jawaban secepatnya.
Aku teringat bahwa kecintaan Allah terhadap HambaNya bukan datang seenaknya saja, tapi karena sebab-sebab yang disebutkan oleh Allah dalam kitabnya.
Akupun mencoba untuk mentadabburi, memutar dan mencari file-file tentang hal itu yang terdapat dalam Alqur’an. Aku mulai mencari informasi-informasi dari Internet, bertanya dengan beberapa Ustadz, bercerita dengan orang-orang tua, melihat mencermati apa yang terjadi pada tanaman, mengamati berbagai fenomena alam serta berbagi kisah dengan orang-orang dekat. Apakah mereka termasuk kedalam golongan ciptaan Allah yang dicintaiNya. Aku mencoba membandingkan diriku dengan mereka, apa yang mereka miliki, apa saja yang sudah mereka capai dan bagaimana mereka mendapatkan kecintaan Allah.
Dan diantara pencarianku aku menemukan beberapa ayat Alqur’an, aku juga berusaha mengukur diriku terhadap ayat-ayat itu dengan harapan aku menemukan jawaban terhadap kegundahan ini, dan semoga saja aku termasuk golongan orang-orang yang dicintai Allah.
Pertama sekali, aku menemukan ayat Alqur’an yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa. Namun sayang... langsung bathinku berkata dengan jujur, aku tidak termasuk kedalam golongan ini, aku masih kalah dengan ustadz, teman-teman dan hal-hal yang aku amati seperti diatas.
Kedua, aku bertemu ayat yang menyatakan bahwa Allah mencintai orang yang sabar, dengan penuh pengakuan tulus bathinku langsung mengakui, teramat jauh diriku dari kelas bergengsi ini, betapa aku tidak mampu bersabar dalam mengahdapi segala hal, aku juga masih kalah dengan mereka.
Ketiga, aku menemukan ayat yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang yang bersungguh-sungguh dijalanNya. Bukan sok tawadhu’, bathinku langsung terkulai, mengakui betapa aku lebh banyak dikalahkan oleh rasa malas dari pada bersungguh-sungguh.
Keempat, aku menemukan ayat Alqur’an yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang yang berbuat baik. Bathinku tersenyum getir sambil merenung penuh insyaf, kebaikan apa yang pernah aku lakukan ? barangkali aku hanya bisa menerima kebaikan mereka, aku bagai benalu dihadapan mereka dan aku masih punya malu untuk mengaku-ngaku termasuk kedalam kelompok ini.
Disaat itu aku berhenti mencari, mencoba merenungi semua pencarianku jangan-jangan aku melewati sesuatu, sementara itu kegelisahanku semakin menjadi-menjadi, aku takut kalau-kalau aku tidak menemukan didalam diriku sifat yang membuat Allah cinta kepadaku. Aku mencoba untuk membuka lembaran amal apa saja yang pernah aku lakukan ? namun...jangankan mendatangkan keoptimisan, telingaku memerah sendiri, keringat dingin mulai bercucuran, aku langsung berusaha melupakannya. Aku malu pada diriku sendiri. Ternyata semuanya bercampur dengan kemalasan, kekurangan, cacat belum lagi itu semata-mata perbuatan dosa dan maksiat.
Lalu ketika aku akan mengakhiri perenunganku, tiba-tiba tanganku membalik mushaf Alqur’an yang ada dipangkuanku, saat itu mataku langsung tertuju pada potongan ayat yang berbunyi “innallaha yuhibbut tawwa biy na wa yuhibbu muthatah hiriin”  ......sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat, dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri (al-baqarah:222).
Seolah-olah aku merasa kalau ayat itu diturunkan kepadaku saat itu, untuk menghilangkan gundah dihatiku dan menimbulkan harapan bahwa Allah juga cinta kepadaku.
Air mata haru tak bisa terbendung lagi dari mataku, perasaan lembut menjalar dari hulu jantung sampai keseluruh pori-pori ditubuhku. Hatiku bergumam, ternyata aku juga dicintai Allah. Aku sampai terisak menahan haru. Akupun mulai melantukan kalimat istighfar :
Astaghfirullahal adzim, allazi la ila haillahuwal hayyul kayyum wa atuwbu ilaihi “aku minta ampun kepada Allah yang tiada tuhan selain dia, yang maha hidup dan maha mengatur dan aku bertaubat kepadaNya”
Aku betul-betul berharap, meskipun aku jauh dari empat kriteria sebelumnya, jangan sampai aku juga tersingkir dari kelompok orang yang terakhir ini. Orang yang bertaubat atas segala dosanya.

Ya Allah.... jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang mensucikan diri.

0 komentar:

Posting Komentar