This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 22 Januari 2015

Kenapa Lupa ?

Dikisahkan bahwa pada suatu malam seorang laki-laki mendatangi Imam Abu Hanifah, lalu ia berkata: "Wahai Imam, semenjak lama aku menyimpan sejumlah harta di dalam tanah, akan tetapi hari ini aku lupa di mana tempatnya secara persis. Mungkinkah tuan bisa membantuku untuk memecahkan permasalahan ini?"
Imam Abu Hanifah menjawab: "Bukanlah pekerjaan seorang ahli fiqh untuk menemukan jalan keluar permasalahan seperti ini". Kemudian beliau berfikir sejenak dan berkata: "Pergilah kamu, dan lakukan shalat sunat sampai datang waktu subuh. Insyaallah, nanti kamu akan ingat di mana harta itu kamu tanam".
Laki-laki itupun pergi mengerjakan shalat sesuai perintah Abu Hanifah. Tiba-tiba tidak lama setelah itu, di tengah-tengah shalatnya, ia ingat tempat penyimpanan harta itu. Segera saja ia menuju tempat tersebut dan mengambil hartanya. 
Keesokan harinya ia langsung menghadap Abu Hanifah dan menceritakan bahwa ia sudah berhasil menemukan hartanya. Setelah mengucapkan terima kasih atas petunjuk beliau, laki-laki itu bertanya, bagaimana Abu Hanifah tahu kalau ia akan ingat tempat itu?

Abu Hanifah menjawab: "Aku tahu kalau setan tidak akan pernah membiarkanmu shalat, dan ia akan selalu menyibukkanmu untuk memikirkan harta".
Saya tidak tahu apakah cerita ini shahih berasal dari Abu Hanifah atau tidak, akan tetapi kenyataannya memang demikian. Berulang kali peristiwa yang sama saya alami sendiri, dan hasilnya persis sama. Belum selesai mengerjakan shalat, bahkan baru takbiratul ihram atau baru berwudhu', sesuatu yang hilang atau suatu pemahaman yang kelupaan langsung muncul dengan jelas dalam pikiran.
Sumpah setan dihadapan Allah untuk memperdaya anak keturunan Nabi Adam itu bukan sekedar ancaman. Tapi betul-betul menjadi kesibukan tanpa henti bagi setan sampai hari Kiamat.
ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
"kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (Al A'raf: 17)

semua akan gila pada waktunya

diceritakan tentang seorang imam mesjid di sebuah kampung yang masyarakatnya tidak pernah sholat berjamaah di mesjid.

suatu ketika, imam tersebut mengumandangkan adzan tepat pada pukul 10 malam. mendengar waktu adzan yang ganjil itu, seluruh masyarakat berbondong-bondong mendatangi mesjid.

semua yang datang pada waktu itu memprotes kelakuan sang imam mesjid yang adzan tidak pada waktunya

maka terjadilah pertengkaran diantara mereka, ada yang menganggap bahwa sang imam sudah pikun sehingga tidak tahu lagi dengan waktu, ada yang menganggap sudah sesat, bahkan salah seorang dari mereka menganggap sang imam sudah Gila.

ia berkata seraya sambil menghardik... hey imam, kenapa kau kumandangkan adzan jam 10 malam, apakah kamu sudah gila ? yang lain juga bersorak-sorak menganggapi, sesat, pikun...bersahut-sahutan didepan sang imam tersebut.

Dengan tenang imam tersebut menjawab, tadi tepat pada saat waktu adzan isya sama dengan adzan sebelumnya, kamaren, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun lalu saat saya kumandangkan adzan tepat pada saat masuknya waktu shalat, tak ada satupun diantara kalian yang mau datang kemesjid untuk sholat berjamaah.... sekarang, saat saya tidak adzan pada waktunya, kalian beramai-ramai datang kemesjid, jadi siapa sebenarnya yang pikun, siapa yang sesat dan siapa yang gila ?

seketika itu juga suasana mendadak hening, perlahan mereka meninggalkan mesjid sambil tertunduk malu.