Rabu, 14 Oktober 2015

MAJU DENGAN BERJALAN MUNDUR

Hari ini adalah tanggal 1 Muharram 1437 H, bertepatan dengan tanggal 14 Oktober 2015. Hari dimana 2 tahun lalu tanggal 14 Oktober 2013 untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Bumi Serumpun Sebalai “PangkalPinang”, Pulau Bangka yang menurut sejarahnya, tempat orang2 mengantungkan hidupnya dengan menambang Timah, Surganya Timah, mungkin dulu Tuhan menciptakan negeri ini dengan mencampakkan biang Timah hingga jadilah ia sebuah pulau dengan kekayaan sumber daya alam timah yang melimpah ruah. Kalau dikumpulkan dari zaman ke zaman, hasil timah yang didapat mungkin  bisa untuk membangun jalan dari timah, sarana dan prasarana serta infrastruktur dari bahan timah karna begitu banyaknya hasil timah si negeri ini. Sepanjang perjalanan dari pelabuhan mentok menuju kota pangkal pinang saya sedikit bangga melihat jalan Aspal yg cukup mulus, berbeda sekali dengan jalan yang ada di kampong saya, di sumatera, perjalanan sangat lambat bukan karena macet tapi karna jalan yg  berlubang, sangat jauh bebeda. Pulau ini jalan nya bagus fikir saya, mudah-mudahan apa yg ingin saya capai dinegeri  ini bisa dilalui dengan mudah seperti laju mobil travel Express Bahari yang saya tumpangi ini. Sewaktu dlam perjalanan saya sempat bercerita dengan supirnya kalau selain timah Bangka juga penghasil sahang atau lada dengan kualitas terbaik. Saya jadi teringan waktu masih SD dulu, dalam pelajaran geografi bahwa pulau Bangka merupakan penghasil lada terbesar di Indonesia, kualitasnya baik, merupakan salah satu komoditi yang di ekspor ke luar negeri. Timah dan sahang adalah primadona di pulau ini, motor penggerak perekonomian yang sangat di banggakan oleh orang-orang pulau ini.
Tapi,.. bukan semua itu yang menjadi tujuan saya memutuskan untuk memilih Bangka sebagai tempat ku merantau, bukan karena ingin menjadi pengusaha timah atau menggantungkan hidup dari sahang. Aku kesini untuk sebuah kebebasan, iya.. aku ingin berdiri dengan kaki ku sendiri. Dikampung, mungkin pengahargaan mudah didapati, kesejahteraan mudah diraih, atau segala jenis kemudahan sangat mungkin di genggam, tapi masih ada ketidakpuasan yang begitu nyata dildalam diriku. Semua itu bukan murni karena keberhasilan pribadiku, bukan pencapaian maksimal dari setiap usahaku, barangkali masih ada dalam setiap kemujuran yang aku dapati itu bersumber dari nama besar orang tuaku. Atau pengaruh nenek moyang ku. Karena aku paling antipati dengan hal yang berkenaan dengan diriku dikait-kaitkan dengan orang tua dan saudara-saudarku. Dan paling merasa tidak ingin apabila dikatakan orang engkau anak si ini, kau cucu si ini. Jadi dengan embel2 yang melekat pada diriku aku diberi kemudahan oleh orang – orang yang terkait denganku.  Oleh karena itu kulepaskan semua yang pernah saya raih, semua yang membuatku sudah merasa menjadi laki2 sejati. Pekerjaan, investasi, pengahargaan, keluarga, orang tua, dan cinta.

KALENDER BRI TH 2013

Kini… dua tahun sudah berlalu. Apa yang aku dapat ?????  TO BE CONTINUED..

0 komentar:

Posting Komentar