Hari ini adalah tanggal 1 Muharram 1437 H, bertepatan dengan
tanggal 14 Oktober 2015. Hari dimana 2 tahun lalu tanggal 14 Oktober 2013 untuk
pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Bumi Serumpun Sebalai “PangkalPinang”,
Pulau Bangka yang menurut sejarahnya, tempat orang2 mengantungkan hidupnya
dengan menambang Timah, Surganya Timah, mungkin dulu Tuhan menciptakan negeri
ini dengan mencampakkan biang Timah hingga jadilah ia sebuah pulau dengan
kekayaan sumber daya alam timah yang melimpah ruah. Kalau dikumpulkan dari
zaman ke zaman, hasil timah yang didapat mungkin bisa untuk membangun jalan dari timah, sarana
dan prasarana serta infrastruktur dari bahan timah karna begitu banyaknya hasil
timah si negeri ini. Sepanjang perjalanan dari pelabuhan mentok menuju kota
pangkal pinang saya sedikit bangga melihat jalan Aspal yg cukup mulus, berbeda
sekali dengan jalan yang ada di kampong saya, di sumatera, perjalanan sangat
lambat bukan karena macet tapi karna jalan yg
berlubang, sangat jauh bebeda. Pulau ini jalan nya bagus fikir saya,
mudah-mudahan apa yg ingin saya capai dinegeri
ini bisa dilalui dengan mudah seperti laju mobil travel Express Bahari
yang saya tumpangi ini. Sewaktu dlam perjalanan saya sempat bercerita dengan
supirnya kalau selain timah Bangka juga penghasil sahang atau lada dengan
kualitas terbaik. Saya jadi teringan waktu masih SD dulu, dalam pelajaran geografi
bahwa pulau Bangka merupakan penghasil lada terbesar di Indonesia, kualitasnya
baik, merupakan salah satu komoditi yang di ekspor ke luar negeri. Timah dan
sahang adalah primadona di pulau ini, motor penggerak perekonomian yang sangat
di banggakan oleh orang-orang pulau ini.
Tapi,.. bukan semua itu yang menjadi tujuan saya memutuskan untuk
memilih Bangka sebagai tempat ku merantau, bukan karena ingin menjadi pengusaha
timah atau menggantungkan hidup dari sahang. Aku kesini untuk sebuah kebebasan,
iya.. aku ingin berdiri dengan kaki ku sendiri. Dikampung, mungkin pengahargaan
mudah didapati, kesejahteraan mudah diraih, atau segala jenis kemudahan sangat
mungkin di genggam, tapi masih ada ketidakpuasan yang begitu nyata dildalam
diriku. Semua itu bukan murni karena keberhasilan pribadiku, bukan pencapaian
maksimal dari setiap usahaku, barangkali masih ada dalam setiap kemujuran yang
aku dapati itu bersumber dari nama besar orang tuaku. Atau pengaruh nenek
moyang ku. Karena aku paling antipati dengan hal yang berkenaan dengan diriku
dikait-kaitkan dengan orang tua dan saudara-saudarku. Dan paling merasa tidak
ingin apabila dikatakan orang engkau anak si ini, kau cucu si ini. Jadi dengan
embel2 yang melekat pada diriku aku diberi kemudahan oleh orang – orang yang
terkait denganku. Oleh karena itu
kulepaskan semua yang pernah saya raih, semua yang membuatku sudah merasa
menjadi laki2 sejati. Pekerjaan, investasi, pengahargaan, keluarga, orang tua,
dan cinta.
KALENDER BRI TH 2013Kini… dua tahun sudah berlalu. Apa yang aku dapat ????? TO BE CONTINUED.. |
0 komentar:
Posting Komentar