Pertanyaan ini berkecamuk dalam
fikiranku beberapa minggu ini, dan merupakan pertanyaan yang ingin kutemukan
jawaban secepatnya.
Aku teringat bahwa kecintaan
Allah terhadap HambaNya bukan datang seenaknya saja, tapi karena sebab-sebab
yang disebutkan oleh Allah dalam kitabnya.
Akupun mencoba untuk
mentadabburi, memutar dan mencari file-file tentang hal itu yang terdapat dalam
Alqur’an. Aku mulai mencari informasi-informasi dari Internet, bertanya dengan
beberapa Ustadz, bercerita dengan orang-orang tua, melihat mencermati apa yang
terjadi pada tanaman, mengamati berbagai fenomena alam serta berbagi kisah
dengan orang-orang dekat. Apakah mereka termasuk kedalam golongan ciptaan Allah
yang dicintaiNya. Aku mencoba membandingkan diriku dengan mereka, apa yang
mereka miliki, apa saja yang sudah mereka capai dan bagaimana mereka
mendapatkan kecintaan Allah.
Dan diantara pencarianku aku
menemukan beberapa ayat Alqur’an, aku juga berusaha mengukur diriku terhadap
ayat-ayat itu dengan harapan aku menemukan jawaban terhadap kegundahan ini, dan
semoga saja aku termasuk golongan orang-orang yang dicintai Allah.
Pertama sekali, aku menemukan
ayat Alqur’an yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa. Namun
sayang... langsung bathinku berkata dengan jujur, aku tidak termasuk kedalam
golongan ini, aku masih kalah dengan ustadz, teman-teman dan hal-hal yang aku
amati seperti diatas.
Kedua, aku bertemu ayat yang
menyatakan bahwa Allah mencintai orang yang sabar, dengan penuh pengakuan tulus
bathinku langsung mengakui, teramat jauh diriku dari kelas bergengsi ini,
betapa aku tidak mampu bersabar dalam mengahdapi segala hal, aku juga masih
kalah dengan mereka.
Ketiga, aku menemukan ayat yang
mengatakan bahwa Allah mencintai orang yang bersungguh-sungguh dijalanNya.
Bukan sok tawadhu’, bathinku langsung terkulai, mengakui betapa aku lebh banyak
dikalahkan oleh rasa malas dari pada bersungguh-sungguh.
Keempat, aku menemukan ayat Alqur’an
yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang yang berbuat baik. Bathinku tersenyum
getir sambil merenung penuh insyaf, kebaikan apa yang pernah aku lakukan ?
barangkali aku hanya bisa menerima kebaikan mereka, aku bagai benalu dihadapan
mereka dan aku masih punya malu untuk mengaku-ngaku termasuk kedalam kelompok
ini.
Disaat itu aku berhenti mencari,
mencoba merenungi semua pencarianku jangan-jangan aku melewati sesuatu,
sementara itu kegelisahanku semakin menjadi-menjadi, aku takut kalau-kalau aku
tidak menemukan didalam diriku sifat yang membuat Allah cinta kepadaku. Aku mencoba
untuk membuka lembaran amal apa saja yang pernah aku lakukan ?
namun...jangankan mendatangkan keoptimisan, telingaku memerah sendiri, keringat
dingin mulai bercucuran, aku langsung berusaha melupakannya. Aku malu pada
diriku sendiri. Ternyata semuanya bercampur dengan kemalasan, kekurangan, cacat
belum lagi itu semata-mata perbuatan dosa dan maksiat.
Lalu ketika aku akan mengakhiri
perenunganku, tiba-tiba tanganku membalik mushaf Alqur’an yang ada
dipangkuanku, saat itu mataku langsung tertuju pada potongan ayat yang berbunyi
“innallaha yuhibbut tawwa biy na wa yuhibbu muthatah hiriin” ......sesungguhnya Allah mencintai orang yang
bertaubat, dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri (al-baqarah:222).
Seolah-olah aku merasa kalau ayat
itu diturunkan kepadaku saat itu, untuk menghilangkan gundah dihatiku dan
menimbulkan harapan bahwa Allah juga cinta kepadaku.
Air mata haru tak bisa terbendung
lagi dari mataku, perasaan lembut menjalar dari hulu jantung sampai keseluruh
pori-pori ditubuhku. Hatiku bergumam, ternyata aku juga dicintai Allah. Aku sampai
terisak menahan haru. Akupun mulai melantukan kalimat istighfar :
Astaghfirullahal adzim, allazi la
ila haillahuwal hayyul kayyum wa atuwbu ilaihi “aku minta ampun kepada Allah
yang tiada tuhan selain dia, yang maha hidup dan maha mengatur dan aku
bertaubat kepadaNya”
Aku betul-betul berharap,
meskipun aku jauh dari empat kriteria sebelumnya, jangan sampai aku juga
tersingkir dari kelompok orang yang terakhir ini. Orang yang bertaubat atas
segala dosanya.
Ya Allah.... jadikanlah aku
termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang mensucikan
diri.